Tokoh Kunci yang Hadir

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dari STIH IBLAM, termasuk Ketua STIH IBLAM, Dr. Gunawan Nachrawi, S.H., M.H., Wakil Ketua 1, Dr. Marjan Miharja, S.H., M.H., Wakil Ketua 2, Arum Budi Leksono, S.T., S.H., M.H., para kepala biro, dan civitas akademika STIH IBLAM.

Tujuan Kemitraan Strategis

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini menandai kemitraan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi akademik, pengembangan profesional, dan peluang pelatihan praktis bagi mahasiswa. Melalui perjanjian ini, STIH IBLAM dan para mitranya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kuat yang mengintegrasikan pengetahuan teoretis dengan pengalaman dunia nyata.

Pernyataan dari Pimpinan

Dr. Gunawan Nachrawi, S.H., M.H., menyampaikan antusiasmenya tentang kolaborasi ini, “Kemitraan ini merupakan langkah penting bagi STIH IBLAM dalam misi kami untuk memberikan pendidikan hukum yang komprehensif. Dengan bergabung bersama institusi-institusi terkemuka ini, kami bertujuan untuk membekali mahasiswa kami dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses dalam karir profesional mereka.”

Manfaat Kolaborasi

MOU kolaborasi dengan Dewan Sengketa Indonesia dan Perkumpulan Profesi Pengacara dan Praktisi Pajak Indonesia (P5I) akan memberikan wawasan unik dan paparan praktis dalam penyelesaian sengketa hukum dan praktik hukum pajak. Kemitraan dengan Bank CIMB Niaga akan menawarkan keahlian hukum keuangan dan peluang magang. Kolaborasi dengan Universitas 17 Agustus 1945, SMK Budhi Warman 1 Jakarta, dan Karir Lab akan meningkatkan program pendidikan, pelatihan vokasional, dan layanan pengembangan karir.

Dedikasi STIH IBLAM

Inisiatif ini menegaskan dedikasi STIH IBLAM untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis yang mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan profesi hukum dan bidang lainnya. Institusi ini berkomitmen untuk terus membangun kemitraan yang bermanfaat bagi komunitas akademiknya dan berkontribusi pada bidang hukum dan keadilan yang lebih luas.

Tentang STIH IBLAM

STIH IBLAM adalah institusi terkemuka yang didedikasikan untuk memberikan pendidikan hukum berkualitas tinggi. Berlokasi di Jakarta Selatan, STIH IBLAM menawarkan berbagai program sarjana dan pascasarjana yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa untuk karir yang sukses di bidang hukum dan bidang terkait. Institusi ini dikenal dengan kurikulum inovatif, fakultas yang terkemuka, dan penekanan kuat pada pelatihan praktis.

Tentang Institusi Mitra

• Dewan Sengketa Indonesia: Organisasi terkemuka yang mengkhususkan diri dalam penyelesaian sengketa.
• Perkumpulan Profesi Pengacara dan Praktisi Pajak Indonesia (P5I): Asosiasi profesional hukum dan pajak.
• Bank CIMB Niaga: Salah satu bank terbesar di Indonesia yang dikenal dengan layanan keuangan yang komprehensif.
• Universitas 17 Agustus 1945: Universitas terkemuka dengan fokus kuat pada keunggulan akademik.
• SMK Budhi Warman 1 Jakarta: Sekolah vokasi yang berkomitmen memberikan pendidikan praktis.
• Karir Lab: Organisasi pengembangan karir yang didedikasikan untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan profesional mereka.

The post Upacara Penandatanganan MoU STIH IBLAM dengan 6 Institusi first appeared on IBLAM School Of Law.

Ia merupakan salah satu aktivis pro demokrasi pada masa pemerintahan Orde Baru. Penasaran bagaimana profilnya? Informasi selengkapnya akan kami ulas tuntas pada artikel berikut ini.

Profil Desmond J Mahesa

Desmond J Mahesa atau Desmond Junaidi Mahesa merupakan politikus dari partai Gerindra yang memiliki nama besar serta cukup populer di Indonesia. Namanya keluar sebagai Wakil Komisi Hukum DPR serta Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Desmond J Mahesa merupakan putra kelahiran Banjarmasin, tepatnya pada 12 Desember 1965. Ia merupakan putra dari pasangan Muchtar dan Sa’diah.

Pria kelahiran Banjarmasin tersebut sebenarnya memiliki nama kecil yaitu Junaidi. Ia lahir dari keluarga sederhana, ayahnya merupakan petani dan buruh, sedangkan ibunya adalah pedagang telur.

Lahir dari keluarga sederhana dan tumbuh pada lingkungan kumuh di wilayah Batuah, kehidupan masa kecil Junaidi penuh perjuangan. Dirinya terbiasa bekerja kasar demi bisa terus bersekolah.

Meskipun sempat mendapatkan uluran tangan dari saudara jauhnya untuk membiayai pendidikan. Namun pada saat masuk ke Perguruan Tinggi, Ia mencoba untuk mandiri dan membiayai sekolahnya sendiri.

Junaidi berusaha untuk membiayai sekolahnya dengan cara bekerja serabutan. Sudah tidak terhitung seberapa banyak pekerjaan yang Ia lakukan di pasar Batuah. Mulai dari menjadi cleaning service, kuli bangunan, hingga menjadi penarik becak pun sempat Ia lakoni.

Sebagai mahasiswa berprestasi, Junaidi pada kala itu juga aktif mengkuti sejumlah organisasi. Pada saat itu, dirinya aktif dalam organisasi Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Unlam, Angkatan Muda Baitul Hikmah dan Lingkungan (KSHL), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, tulisan-tulisannya juga sempat termuat pada koran Banjarmasin Post. Opini-opininya yang tajam dan frontal pada tulisannya membuat sosok Junaidi ini banyak menuai atensi.

Bagi masyarakat Indonesia, nama Junaidi atau Desmond J Mahesa mulai terkenal semenjak dirinya menjadi anggota DPR RI mewakili Kalimantan Timur. Pada saat yang sama, Ia juga masuk sebagai anggota fraksi partai Gerindra.

Riwayat Pendidikan Desmond J Mahesa

(credit: instagram.com/desmondjunaidimahesa)

Junaidi merupakan putra asli yang lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lelaki kelahiran 1965 tersebut menempuh pendidikan dasar di SD Karya Masyarakat yang terletak di kabupaten Banjar. Selepas SD, dirinya kemudian melanjutkan studi di SMP 7 Banjarmasin, yaitu pada tahun 1981-1983. Lalu Ia juga melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA 7 Banjarmasin yaitu pada 1983-1986.

Selepas SMA Junaidi melanjutkan ke perguruan tinggi, yaitu pada Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin. Pada tahun tersebut, namanya cukup populer karena menjadi bagian dari aktivis yang menentang pemerintahan Orde Baru.

Pada tahun 1989-2004 nama Junaidi tertunjuk dalam Program Lingkungan Hidup GTZ yang merupakan kerja sama antara Indonesia-Jerman. Penunjukannya ini merupakan salah satu titik balik yang mengubah kehidupan seorang Junaidi.

Selanjutnya pada tahun 1996, dirinya memutuskan untuk pindah ke pulau Jawa dan bekerja sebagai direktur pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Pada saat itulah Ia melakukan pengubahan nama menjadi Desmond J Mahesa.

Perubahan nama tersebut Ia lakukan pada Pengadilan Negeri. Desmond Junaidi Mahesa atau Desmond J Mahesa kemudian menjadi nama yang Ia pakai hingga akhir hayatnya.

Setelah bekerja di LBH, dirinya juga aktif pada berbagai organisasi. Berikut ini beberapa daftar organisasi yang digeluti.

• Konsorsium Pembaruan Agraria (1994).
• Presidium Nasional Walhi (1995-1996).
• Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa untuk Perjuangan Demokrasi (SPIDE).
• Forum Demokrasi (Fordem).

Tragedi penculikan yang terjadi pada tahun 1898 juga membawa nama Desmond J Mahesa. Dirinya bersama berbagai aktivis lain mengalami penculikan karena menentang rezim yang berkuasa masa itu.

Selepas selamat dari penculikan, Desmond J Mahesa kemudian membuka firma hukum. Kantor hukum Des & Des yang berdiri sejak tahun 1998 kemudian berganti nama menjadi TREAD’S Associate pada tahun 2000.

Firma hukum ini memiliki prestasi yan cukup mencuri perhatian karena menangani berbagai kasus besar. Sebut saja kasus Bank Kesawan, Bank CIC, Kasus Planet Bali, hingga Kartini di Uni Emirat Arab pun pernah Ia tangani.

Selain menekuni kesibukan mengurus kantor hukum, Desmond juga kembali melanjutkan pendidikan S2. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM menjadi pilihannya untuk menuntaskan gelar Magister.

Karier Desmond J Mahesa di Kancah Politik

Terkenal sebagai praktisi hukum berintegritas, karier Desmond J Mahesa juga tidak kalah bersinar. Pada 1 Oktober 2009, Ia mengikuti pelantikan sebagai anggota DPR mewakili Kalimantan Selatan. Saat itu Desmond duduk sebagai Anggota DPR Komisi III dari Fraksi Gerindra sekaligus merangkap menjadi Badan Anggaran DPR RI.

Pada masa kareirnya pria kelahiran Banjarmasin tersebut sempat menduduki berbagai posisi. Antara lain sebagai Ketua DPP Partai Gerindra, Anggota Badan Musyawarah DPR RI, serta menjabat sebagai direktur pada Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Jakarta.

Selama menjadi anggota DPR dan berkarier di Senayan, pria yang identik tampil dengan kepala plontos tersebut juga produktif hingga berhasil menelurkan 3 buku. Buku karyanya antara lain Menggugat Logika APBN: Politik Anggaran Partai Gerindra yang ia tulis bersama Feri Djami Francis terbit pada tahun 2012.

Selain itu pada tahun yang sama Ia juga menulis buku berjudul Presiden Offside: Kita Diam atau Memakzulkan, serta DPR Offside: Otokritik Parlemen Indonesia yang kemudian terbit pada 2013. Karier Desmond J Mahesa terus menanjak, baik sebagai praktisi hukum maupun politisi. Citra baik yang Ia tinggalkan akan terus terkenang meskipun kini dirinya sudah tutup usia.

Desmond J Mahesa Alumnus STIH IBLAM

Desmond J Mahesa adalah salah satu alumni STIH IBLAM. Pada saat itu, Desmond mengambil pendidikan S2 dan mendapatkan gelar Magister. Tugasnya yakni sebagai anggota legislatif yang menangani ranah hukum membuatnya harus mencari kualifikasi yang tepat. STIH IBLAM menjadi lembaga yang Ia pilih. Sebab menurutnya kampus tersebut merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang dinamis dan selalu mengikuti perkembangan hukum dan politik Indonesia.

Bagi Anda yang memiliki cita-cita untuk bekerja pada bidang hukum, IBLAM adalah pilihan yang tepat untuk mendukung hal tersebut. Selain memiliki tenaga pengajar yang kompeten dan profesional, kampus kami juga menyediakan pilihan konsentrasi pembelajaran hukum yang luas.

Visi kami tidak hanya ingin menciptakan lulusan-lulusan terbaik pada bidang hukum. Tetapi juga menciptakan lulusan yang memiliki integritas dan siap bersaing pada kancah global. Jadi jangan ragu untuk bergabung dan mewujudkan mimpi Anda bersama IBLAM.

The post Profil Alumnus IBLAM School of Law: Desmond J Mahesa first appeared on IBLAM School Of Law.

Selain pernah meraih gelar sebagai Putri Indonesia, Whulandary Herman juga cukup eksis berkarier suntuk dunia hiburan. Berikut informasi lengkap mengenai biodata Whulandary Herman selengkapnya.

Profil Singkat Whulandary Herman

Whulandary Herman merupakan wanita berparas cantik yang berasal dari Sumatra Barat. Wanita yang merupakan anak kedua dari pasangan Yetti Marsanti dan Rahmat Saleh ini memiliki tanggal lahir pada tanggal 26 Juni 1987 di Pariaman, Padang Panjang, Sumatra Barat.

Nama Whulandary Herman mulai terkenal oleh masyarakat Indonesia semenjak mengikuti perhelatan akbar Puteri Indonesia pada 2013. Pada saat itu, Whulandary mengikuti kontes kecantikan sebagai perwakilan dari Sumatera Barat.

Kiprah Sang Puteri Indonesia 2013

Whulandary Herman memang sudah menyukai dunia modeling sejak muda. Sebelum sebelum mengikuti ajang Puteri Indonesia, Ia juga sudah mengikuti berbagai ajang dan perlombaan modeling lainnya.

Wanita yang menyukai kegiatan travelling dan menulis ini bahkan sempat mengikuti berbagai ajang bergengsi internasional sebelum menjuarai Puteri Indonesia. Namanya mulai terkenal semenjak ikut nominasi Wajah Femina pada tahun 2008. Selain itu, Whulandary juga sempat mengikuti berbagai kompetisi modeling.

Sebut saja seperti pada pagelaran Fashion Asia Award yang berlangsung di Tiongkok, nama Whulandary Herman keluar sebagai Asian Top Model of the Year 2010. Pada kompetisi tersebut, wanita asal Sumatera Barat ini keluar sebagai juara. Namanya lebih unggul dan berhasil mengalahkan model-model asal Asia lainnya.

Selain mendapatkan penghargaan dari ajang Fashion Asia Award, Whulandary Herman juga sempat mengikuti kompetisi serupa di Korea. Pada perhelatan Internasional Model of the Year dari Negeri Gingseng tersebut, namanya juga keluar sebagai Runner-up ketiga sekaligus masuk nominasi sebagai The Best Catwalk pada tahun 2010.

Selanjutnya, pada tahun 2013, Whulandary Herman mengikuti perhelatan akbar Puteri Indonesia. Pada ajang tersebut, Ia yang merupakan finalis perwakilan Sumatera Barat juga berhasil melaju ke babak final dan menyingkirkan 37 finalis lainnya yang berasal dari seluruh Indonesia.

Kemenangan Whulandary Herman pada perhelatan akbar Puteri Indonesia 2013 itu mengantarkannya pada ajang bergengsi dunia yaitu Miss Universe 2013. Pada kompetisi internasional yang terselenggara di Rusia ini, penampilannya cukup menuai perhatian publik.

Whulandary yang tampil menggunakan kostum reog Ponorogo kala itu mendapatkan banyak atensi. Ia bahkan berhasil masuk menjadi runner-up 3 sebagai Best National Costume dan lolos dalam posisi 11 besar.

Karier Lain Whulandary Herman

(credit: instagram.com/whulandary/)

Selain memiliki prestasi gemilang pada bidang modeling, Whulandary Herman juga terkenal memiliki banyak talenta lain. Wanita kelahiran Sumatera Barat tersebut juga cukup aktif menggeluti dunia entertainment.

Beberapa waktu ini, Whulandary sempat menjadi presenter Insert Pagi, yaitu program infotainment milik Trans TV. Selain sebagai presenter, Ia juga sempat membintangi beberapa film layar lebar. Sejumlah film yang pernah Ia bintangi antara lain seperti, Bidadari Terakhir, Will You Marry Me, dan Hantu Kuburan Tua.

Kepiawaiannya dalam beradu peran cukup layak untuk mendapatkan apresiasi. Dari dunia seni peran, Ia bahkan meraih nominasi sebagai Aktris Pendatang Baru Terpilih serta mendapat penghargaan Piala Maya.

Selain piawai dalam berlakon dan menggeluti seni peran, Whulandary Herman juga menekuni berbagai kegiatan produktif lainnya. Hobinya menulis dan menekuni dunia literasi Ia manfaatkan untuk menuangkan buah pikirnya.

Tulisannya sering terpampang di berbagai media cetak, antara lain seperti pada majalah Femina, Bazaar, Kartini, Gadis dan lain-lain. Selain itu pada Juni 2014, Whulandary Herman juga sempat meluncurkan buku solo yang memuat mengenai biografi dirinya.

Riwayat Pendidikan dan Kehidupan Pribadi Whulandary Herman

Meskipun memiliki segudang kesibukan, namun Whulandary Herman merupakan orang yang cukup peduli dengan pendidikan. Baginya, pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi prioritas.

Berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat, nama Whulandary Herman tercatat sebesar alumni dari SMA Negeri 2 Padang. Selain itu, dirinya juga sempat mendaftarkan diri dan menempuh pendidikan di Universitas Paramadina.

Ketika mendaftarkan diri menempuh pendidikan di Universitas Paramadina, Whulandary memilih untuk mengambil jurusan Fakultas Ilmu Komunikasi. Namun karena satu dan lain hal, Ia memutuskan untuk keluar dan tidak melanjutkan kuliahnya pada lembaga tersebut.

Keluar dari Universitas Paramadina, Whulandary Herman kemudian memilih untuk berkuliah kembali. Kali ini Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM adalah pilihannya untuk menuntut ilmu.

Jika sebelumnya Ia mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi, Whulandary Herman justru berbalik dan mengambil jurusan hukum ketika berkuliah di STIH IBLAM. Menjadi praktisi hukum adalah cita-cita yang ingin Ia wujudkan dalam hidupnya.

Jadi, meskipun pada tahun 2018 Ia memutuskan untuk menikah dengan pengusaha asal Malaysia yaitu Nik Ibrahim. Whulandary tetap fokus untuk menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum tersebut.

Ketika sedang mempersiapkan pernikahan, Whulandary Herman juga sedang menjalani proses skripsi dan sidang akhir. Jadi pada tahun yang sama itu, Ia mendapatkan dua kebahagiaan sekaligus. Yaitu resmi menjadi istri dari Nik Ibrahim kekasihnya dan juga memperoleh gelar Sarjana Hukum.

Baginya, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menempuh pendidikan. Oleh sebab itu, Ia berusaha untuk menyeimbangkan antara karier dan juga akademiknya. Usaha dan dedikasinya sangat layak untuk menjadi panutan untuk para generasi muda masa kini.

Begini Perjalanan Karier Whulandary Herman sebagai Alumnus STIH IBLAM

Whulandary Herman adalah salah satu pesohor tanah air yang telah menempuh pendidikan kuliah hukum di STIH IBLAM. Meskipun menjalani kesibukan menggeluti dunia modeling maupun entertainment, namun tidak menyurutkan niatnya untuk menggapai cita-citanya belajar hukum.

STIH IBLAM adalah tempat yang Ia pilih untuk menempuh pendidikan bidang jenjang perguruan tinggi. Kami memang terkenal dengan kualitasnya serta sudah terbukti banyak mencetak lulusan-lulusan hukum terbaik Indonesia.

Banyak alumni IBLAM yang kini sudah memiliki karier yang sukses serta berkiprah di pemerintahan sebagai Hakim Agung RI maupun bidang lainnya. Jadi, bagi Anda yang memiliki minat untuk belajar dan menekuni bidang hukum. Jangan ragu untuk bergabung dengan ribuan alumni IBLAM yang lainnya yang telah berhasil meraih mimpi mereka.

Kami tidak hanya bertujuan untuk mencetak lulusan-lulusan terbaik pada bidang hukum. Namun juga mencetak praktisi hukum yang berintegritas dan memiliki daya saing tingkat global. Siapapun Anda saat ini, mari lanjutkan pendidikan dan raih kesempatan untuk mewujudkan impian Anda bersama kami.

The post Profil Alumnus IBLAM School of Law: Whulandary Herman first appeared on IBLAM School Of Law.